Kisah Keteladanan Nabi Syuaib as
Assalamu alaikum
warohmatullahi wa barokatuh.
Anak-anakku yang sholih dan sholihah, kembali
lagi kita akan belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Semoga kita semua tetap sehat wal afiyat, dan senantiasa
dilindungi oleh Allah Swt dari pandemi yang sedang melanda negeri kita
tercinta, Aamiin ya robbal ‘alamiin
Anak-anakku yang sholih dan sholihah, Pada pertemuan kali ini
kita akan membahas tentang “Kisah Keteladanan Nabi Syu’aib as”
Namun sebelum mulai pelajaran, marilah kita berdo’a
agar apa yang kita pelajari hari ini bermanfaat.
Audzu billahi minasy syaithonirrojiim
Bismillahirrahmanirrahiim, Robbi zidni ‘ilman warzuqni
fahman…. Waj’alni minas sholihin
Anak-anakku yang sholih
dan sholihah,
Nabi Syu’aib a.s. berasal dari suku
Madyan. Suku Madyan adalah orang-orang Arab yang tinggal di sebuah daerah
bernama Ma’an di pinggiran negeri Syam. Saat ini Syam dikenal sebagai negeri
Syiria. Kaum Madyan kebanyakan bekerja sebagai pedagang, karena kota mereka
tempat persinggahan kafilah-kafilah dagang. Kaum Madyan tidak beriman kepada
Allah Swt. mereka menyembah berhala. Selain syirik, ada kebiasaan buruk yang
suka dilakukan kaum Madyan yaitu suka berbuat curang, dengan mengurangi takaran
dan timbangan jika mereka menjual suatu barang. Allah Swt. mengutus Nabi
Syu’aib a.s. untuk menyeru mereka supaya menyembah hanya kepada Allah Swt.
saja, tidak menyekutukan-Nya.
Syu’aib melarang mereka melakukan
perbuatanperbuatan yang buruk serta mengajak orang-orang Madyan untuk berbuat
adil dan jujur dalam berjual beli. Di dalam al-Qur’an surat Hud ayat 85
dijelaskan bahwa Nabi Syu’aib a.s. berkata kepada kaum Madyan, “Wahai kaumku!
Penuhilah takaran dan timbangan dengan adil dan janganlah kamu merugikan
manusia terhadap hak-hak mereka dan jangan kamu membuat kejahatan di bumi
dengan berbuat kerusakan”. Nabi Syu’aib a.s. mengingatkan kaumnya pada
kenikmatan yang mereka dapatkan agar mereka bersyukur. Kaum Nabi Syu’aib a.s.
tetap tidak mau mengikuti ajakannya, bahkan mereka mengejeknya, mengancam Nabi
Syu’aib a.s. dengan berkata, “Wahai Syuaib! Kami tidak banyak mengerti tentang
apa yang engkau katakan itu, sedang kenyataannya kami memandang engkau seorang
yang lemah di antara kami. Kalau tidak karena keluargamu, tentu kami telah
menganiaya engkau, sedang engkaupun bukan seorang yang berpengaruh di
lingkungan kami". Syu’aib berkata,”Dan wahai kaumku! Berbuatlah menurut
kemampuanmu, sesungguhnya aku pun berbuat (pula). Kelak kamu akan mengetahui
siapa yang akan ditimpa azab yang menghinakan dan siapa yang berdusta. Dan
tunggulah! Sesungguhnya aku bersamamu adalah orang yang menunggu".
Madyan benar-benar ingkar. Kebenaran
telah ditolak dan mereka menantang ajakan Nabi Syu’aib a.s. sedangkan Nabi
Syu’aib a.s. telah bersabar. Nabi Syu’aib a.s. merasa khawatir terhada kaumnya
akan azab yang menimpa mereka. Maka Allah Swt. membinasakan kaum Madyan. Mereka
disambar petir yang sangat keras disertai dengan gempa yang sangat kuat,
sehingga mati bergelimpangan. Kaum Madyan dibinasakan dan dijauhkan dari rahmat
Allah Swt. karena menolak untuk beriman kepada Allah Swt.
Baik anak-anak itulah tadi kisah Nabi
syu’aib as. Semoga Allah Ta’ala
menjadikan kita insan-insan yang selalu sabar dan taat kepada Allah SWT. Sehingga
kita semua dapat meraih surganya. Aamiin yaa Rabbal ‘aalamiin.
Demikian materi pembelajaran kali ini, semoga Allah Ta’ala menjadikan kalian anak yang mandiri, sholeh dan sholehah, berbakti kepada orang tua, dan berguna bagi ummat dan bangsa!
Sebelum kita tutup pelajaran kita pada hari ini marilah kita bembaca hamdallah“Alhamdulillaah”
Cukup sekian dan terima kasih