KISAH KETELADANAN NABI HARUN a.s dan NABI ZULKIFLI a.s
Assalamu`alaikum anak-anak yang soleh solehah….
Hari
ini kita kembali lagi belajar pendidikan agama Islam
Namun
sebelum belajar, marilah kita berdoa kepada Allah agar apa yang kita pelajari
hari ini mendapatkan pahala dari Allah SWT dan bermanfaat untuk kita semua.
Ayo
semuanya kita sama-sama angkat tangannya, kita mulai yaah..
Auzu
billahi minasy syaithonirrojim
Bismillahirrahmaanirrahim.
Robbi zidni ilman, warzuqni fahman…. Waj’alni minas sholihin. Aamin.
Baiklah anak-anak yang soleh-solehah
kali ini kita lanjutkan materi yang kemaren yaitu tentang
kisah keteladanan Nabi Ayyub dan Nabi Musa. Nah pada kali ini kita akan
membahas tentang Kisah keteladanan Nabi Harun dan Nabi Zulkifli as.
Anak-anankku
yang sholih sholihah
Nabi
Harun a.s. adalah kakak kandung Nabi Musa a.s.. Tutur katanya fasih,
perilakunya santun, dan kesetiaannya kepada Nabi Musa a.s. sangat besar. Nabi
Harun a.s. selalu mendampingi Musa a.s. ketika menemui Firaun.
Nabi
Musa a.s. dan Nabi Harun a.s. selalu membela orang yang tertindas. Kaum Bani
Israil yang tertindas berhasil mereka selamatkan. Nabi Musa a.s. meninggalkan
Bani Israil selama 40 hari untuk menemui Tuhan di puncak Gunung Sinai. Nabi
Harun a.s. diserahi menjaga kaumnya. Akan tetapi, setelah Musa a.s. kembali, ia
melihat kaumnya menyembah berhala (patung). Nabi Musa a.s. pun marah. Ia
bergegas menemui kakaknya, Harun a.s.. Ia lalu memegang dan menarik rambut
kepala saudaranya.
Harun
berkata, “Wahai anak ibuku! Kaum ini telah menganggapku lemah dan hampir saja
mereka membunuhku. Janganlah engkau permalukan aku di depan orang-orang, dan
jangan engkau jadikan aku sebagai orang yang zalim.”
Nabi
Musa a.s. sadar dan merasa bersalah, lalu berdoa kepada Allah:
Artinya:
“Ya Tuhanku, ampunilah aku dan saudaraku dan masukkanlah kami ke dalam rahmat
Engkau, dan Engkau adalah Maha Penyayang dari semua penyayang.” (Q.S al-A’raf
/7: 151)
Baik
Anak-anak yang soleh dan solehah, Yuk lanjutkan pelajaran selanjutnya yaitu
Kisah Keteladanan Nabi Zulkifli as.
Zulkifli
a.s., nama aslinya adalah Basyar. Nama Zulkifli didapatkan ketika seorang raja
bernama Ilyasa (Nabi Ilyasa) mengumpulkan rakyatnya. Raja itu bertanya,
“Siapakah yang sanggup berlaku sabar, jika siang berpuasa dan jika malam
beribadah, maka ia akan diangkat menjadi raja” Tak seorang pun berani
menyatakan kesanggupannya. Akhirnya anak muda bernama Basyar mengacungkan
tangan dan berkata, “Saya sanggup Tuanku.” Sejak saat itulah ia dipanggil
Zulkifli, yang artinya “sanggup”. Nabi Zulkifli a.s. adalah putra Nabi Ayyub
a.s.. Seperti ayahnya, ia juga mempunyai sifat yang sabar dan teguh, serta taat
beribadah. Nabi Zulkifli a.s. kemudian diangkat menjadi raja. Pada masa
kepemimpinannya, ia berjanji kepada rakyatnya untuk menjadi hakim adil. Di
waktu malam, ia beribadah dan di waktu siang ia berpuasa. Ia melakukan salat
seratus kali dalam sehari. Tidurnya di waktu malam hanya sebentar. Allah
berfirman yang artinya: “Dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris dan Zulkifli. Semua
mereka termasuk orang-orang yang sabar. Kami telah memasukkan mereka ke dalam
rahmat Kami. Sesungguhnya mereka termasuk orang-orang yang Shalih.” (Q.S
al-Anbiya’/21: 85-86)
Baiklah anak-anak yang soleh-solehah demikianlah
pelajaran kita hari ini. Sebagai anak Shalih kita
harus meneladani sikap para nabi yang selalu sabar dalam menghadapi cobaan dan
tidak sombong ketika hartanya berlimpah. Semoga apa yang kita pelajari hari ini bermanfaat,
Aamin 3X ya Rabbal Alamin.
Yuuk kita tutup
pelajaran kali ini dengan
membaca Hamdallah “Alhamdulillahi
Rabbil `Aalamiiin”.
Wassalamu Alaikum wr.wb.