KEJUJURAN DAN KASIH SAYANG RASULULLAH
Assalamualaikum wr wb
Anak-anak yang sholeh dan sholehah
Apa kabar kalian hari ini?
Alhamdulillah, Sehat selalu ya..
Jangan lupa selalu jaga Kesehatan dan patuhi protokol
5 M
Anak-anak yang sholeh dan sholehah kembali lagi kita
belajar di Channel youtube kesayangan kita yaitu “ PAI TV BALIKPAPAN OFFICIAL” .
chanel edukatif, inspiratif, sahabat belajar di tengah pandemi.
Anak-anak soleh dan solehah
Sebelum kita masuk ke pembelajaran hari ini
mari kita Bersama-sama berdoa, angkat kedua tangan kalian
Auzu
billahi minasyaithonirrojim
Bismillahirrahmanirrahim,
Robbi zidni ilman, warzuqni fahman waj’alnii minash shoolihiin, Aamiin
Anak-anak hari ini kita akan melanjutkan pembelajaran 5
dengan Materi Keteladanan Rasulullah
saw. dan Sahabatnya
Untuk sub
materi yang akan dipelajari dalam video kali ini adalah Kejujuran dan Kasih Sayang Rasulullah saw.
Anak-anak
sholeh dan sholehah…
Pembahasan
pertama tentang Kejujuran Rasulullah SAW
Kalian
tentunya sudah mempelajari kisah dua puluh lima nabi bukan?
Ayo
tebak Nabi Muhammad SAW nabi yang ke berapa????
nabi
kedua puluh lima atau nabi terakhir.
Nabi Muhammad SAW sejak kecil sudah
menjadi yatim piatu. Oleh sebab itu, beliau sangat mencintai anak yatim dan
menganjurkan umatnya untuk merawat, mendidik, dan mencintai anak yatim.
Di samping itu, Nabi Muhammad SAW
terkenal sangat jujur. Sikap jujur tersebut sudah
diperlihatkan sebelum beliau
diangkat menjadi rasul. Pada usia remaja, beliau diminta bantuan oleh pamannya
untuk membawa barang dagangan Siti Khadijah binti Khuwailid yang kaya dan
dihormati di Kota Mekah.
Anak-anak
sholeh dan sholehah…
Ada
peristiwa yang terjadi sebelum beliau diangkat menjadi Nabi
Pada usia tiga puluh lima tahun,
Nabi Muhammad SAW bersama-sama dengan orang-orang Quraisy diminta untuk
memperbaiki Ka’bah. Ketika pembangunan sudah sampai ke bagian Hajar Aswad,
bangsa Quraisy berselisih tentang siapa yang mendapatkan kehormatan untuk meletakkan
Hajar Aswad ke tempatnya semula. Pada akhirnya, mereka sepakat menunjuk Nabi Muhammad
SAW sebagai orang yang tepat untuk melakukan hal tersebut.
Rasulullah pun kemudian menyarankan
suatu jalan keluar yang sebelumnya tidak terpikirkan oleh mereka. Beliau
mengambil selembar selendang, kemudian Hajar Aswad itu diletakkan di
tengah-tengan selendang tersebut. Beliau lalu meminta seluruh pemuka kabilah
yang berselisih untuk memegang ujung-ujung selendang itu. Mereka kemudian
mengangkat Hajar Aswad itu bersama-sama. Setelah mendekati tempatnya,
Rasulullah SAW yang kemudian meletakkan Hajar Aswad tersebut. Ini merupakan jalan keluar yang terbaik.
Seluruh kabilah setuju dan meridhai jalan keluar ini. Mereka pun tidak jadi
saling menumpahkan darah.
Para sahabat dan pengikutnya sangat
menghormati dan mencintai beliau sehingga beliau diberi gelar ”al-Amin”,
artinya orang yang dapat dipercaya.
Anak-anak
sholeh dan sholehah..
Mari
kita teladani sifat jujur Nabi Muhammad SAW
dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, jika orang tua kita minta bantuan
untuk membeli sabun mandi di warung, ada sisa uang pembelian, uang itu harus
dikembalikan kepada orang tua. Percayalah, anak yang jujur pasti disayangi
teman-teman, guru dan orang tua.
Anak-anak
sholeh dan sholehah..
Pembahasan
kedua tentang Kasih Sayang Rasulullullah SAW
Selain
memiliki sifat jujur dalam berdagang dan bergaul, Rasulullah saw. pun sayang
terhadap keluarga dan orang-orang di sekitarnya.
Pada
zaman Jahiliyah, penduduk
Mekah tidak menghargai anak perempuan. Namun, Nabi Muhammad saw. justru
menggendong putrinya Fatimah yang masih balita sambil Tawaf – mengelilingi Ka’bah.
Begitu pula setelah Fatimah dewasa dan dikaruniai anak; Rasulullah saw.
menyayangi cucunya yang bernama Hasan dan Husein.
Rasulullah
saw., mengajarkan pula untuk hormat kepada orang tua seperti dalam hadis yang
artinya berikut ini. ”Aku (Ibnu Mas’ud) pernah bertanya kepada Nabi saw. ...
”Amal apakah yang paling disukai oleh Allah Swt.?” Nabi saw. bersabda:
”Mengerjakan salat tepat pada waktunya.” Aku bertanya lagi: ”Kemudian apa?”
Nabi saw. menjawab: ”Berbaktilah kepada kedua orang tua.” Aku kembali bertanya:
”Lalu apa lagi?” Nabi saw. menjawab: ”Jihad
Fisabilillah.” (H.R. al-Bukhari dan Muslim).
Rasulullah
saw. tidak pernah menyakiti hati orang lain. Hal itu dapat dibuktikan dalam
hadiÅ› beliau yang artinya: ” Barangsiapa yang beriman kepada Allah Swt. dan
Hari Akhir, maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam.” (H.R. al-Bukhari
dan Muslim).
Anak-anak
sholeh dan sholehah..
Pembahasan
ketiga tentang Rasulullah saw. peduli terhadap lingkungan
hidup.
Hal
itu tercermin pada perilaku beliau antara lain, sebagai berikut:
1.
Nabi Muhammad saw. sangat
hemat dalam mempergunakan air; itu dibuktikan pada anjuran beliau agar tidak
berlebihan dalam pemakaian air dalam berwudu’.
2. Nabi
Muhammad saw. mengajarkan agar menjaga lingkungan
di muka bumi ini. STOP BERBUAT KERUSAKAN
DI MUKA BUMI.
Anak-anak
sholeh dan sholehah..
Pembahasan
ketiga tentang Rasulullah saw sebagai Rahmatan lil Ä‚lamÃn.
Tahukah
kalian, Nabi Muhammad saw. diutus oleh Allah Swt. sebagai Rahmatan lil Ä‚lamÃn
atau sebagai pembawa kasih sayang bagi alam semesta ini?
Tentunya
kalian ingin tahu lebih jauh apa tujuan Nabi Muhammad saw. berdakwah. Tujuan
dakwah Nabi Muhammad saw. adalah untuk mengubah keadaan masyarakat Jahiliyah
menjadi masyarakat yang sejahtera berdasarkan agama Tauhid, yaitu agama yang
menyakini bahwa Allah Swt. adalah Tuhan Yang Maha Esa.
Nabi
Muhammad saw. selain mengajak kaumnya untuk mengutamakan kemurnian aqidah dan
selalu menyembah Allah Yang Maha Esa. Beliau juga menanamkan akhlak terpuji
yang membawa kebaikan manusia hidup di dunia hingga akhirat. Salah satu sifat
terpuji yang dapat kita cermati, ketika beliau dan pengikutnya hijrah ke Kota
Madinah adalah beliau mampu menanamkan sikap persaudaraan antara kaum pendatang
(Muhajirin) dengan kaum An¡ar sehingga mereka saling menolong untuk menciptakan
daerah yang tertib dan aman. Di samping itu, masyarakat berperilaku sopan
santun sesuai ajaran Rasulullah saw.
Anak-anak
sholeh dan sholehah..
Sebagai
umat Nabi Muhammad saw., kita harus menjunjung tinggi ajaran beliau.
Misalnya
1. Kita menghormati orang yang
lebih tua dan menyayangi orang yang lebih muda.
2. Kita
berperilaku sopan dan bertutur kata santun terhadap orang tua, guru dan
masyarakat sekitar.
3. Juga
kita menjaga lingkungan kita agar selalu bersih karena ”Kebersihan adalah
sebagian dari iman.” Oleh sebab itu, kita tidak membuang sampah di kali atau
selokan karena selokan yang penuh sampah akan dangkal, saluran air tidak lancar
sehingga di musim hujan, daerah tersebut menjadi banjir. Kita harus peduli
terhadap lingkungan sekitar. Untuk kebaikan diri dan orang lain, kita harus
selalu berperilaku sesuai ajaran Rasulullah saw.
Anak-anak
sholeh dan sholehah..
Itu
tadi penjelasan tentang Kisah Nabi Muhammad SAW…
cukup
sekian pembelajaran kali ini kita akan lanjutkan di video pembelajaran selanjutnya
tentang Kisah Para Sahabat Nabi Muhammad SAW....
semoga
anak-anak ibu tetap semangat belajar dari rumah. Jaga kesehatan ya..Tetap
patuhi protokol kesehatan…
Mari kita akhiri dengan membaca hamdalah……
Assalamualaikum wr wb