KKG PAI Balikpapan │Balikpapan - Di ufuk timur Jawa, tepatnya di Jepara, (21/4/1879), lahirlah seorang perempuan yang kelak menjadi nyala obor bagi kaum wanita di seluruh Nusantara: Raden Ajeng Kartini. Terlahir dari keluarga bangsawan, Kartini hidup dalam pusaran adat yang membatasi ruang gerak perempuan. Namun jiwanya melampaui dinding-dinding itu pikirannya menembus batas zaman.
Meski hanya
menikmati pendidikan formal hingga usia 12 tahun karena tradisi pingitan,
semangat belajar Kartini tak pernah surut. Ia melanjutkan pendidikan lewat
surat-menyurat dengan sahabat-sahabatnya di Belanda. Dari surat-surat itulah
tercermin kecerdasan, kepekaan, dan cita-cita luhur: emansipasi, keadilan, dan
kemerdekaan berpikir bagi kaum perempuan Indonesia.
Kartini bukan
hanya berbicara tentang pendidikan, tetapi juga tentang harkat, martabat, dan
harga diri perempuan. Gagasan-gagasannya melampaui abadnya, menjadikan ia
simbol perubahan, pelopor kesetaraan.
Sepeninggalnya di
usia 25 tahun, surat-surat Kartini dibukukan oleh Abendanon dalam karya
terkenal: "Door Duisternis tot Licht" (Habis Gelap
Terbitlah Terang), yang kemudian menjadi lentera bagi perempuan Indonesia.
Kumpulan
Kata-Kata Indah RA Kartini
🌸 “Bukan sekali-kali derajat yang akan menaikkan kita,
tetapi kita sendirilah yang harus berusaha menaikkan derajat itu.”
🌸 “Jangan hanya duduk diam, berharap terang datang dari
langit. Terang itu ada dalam dirimu sendiri. Nyalakanlah!”
🌸 “Gadis yang berpikiran maju akan menjadi ibu yang
melahirkan generasi maju.”
🌸 “Saya mau! Saya bertekad! Maka saya bisa.”
🌸 “Seorang wanita yang cerdas bukan berarti melawan
laki-laki, tetapi berdiri sejajar dengan keanggunannya.”
🌸 “Ketertinggalan perempuan bukan takdir, melainkan
tantangan untuk dilampaui.”
🌸 “Bunga mawar akan tetap harum meski tumbuh di balik
dinding—begitu pula perempuan, ia akan bersinar meski terkurung adat.”
🌸 “Emansipasi bukan tentang menggantikan laki-laki,
melainkan berjalan bersama, saling menghargai dan menguatkan.”
Hari ini,
langkah-langkah perempuan Indonesia adalah gema dari jejak Kartini. Maka, mari
kita jaga nyala semangatnya, agar terang itu tak pernah redup di tengah zaman
yang terus berubah.
Selamat Hari Kartini Tahun 2025!
Penulis : Aznur Panca Saputra
Editor : Runza